Ketentuanlomba bercerita (story telling) 1. Perhatikan waktu yang diberikan dan berlatihlah menggunakan waktu dengan efesien sehingga cerita bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang diberikan. 9 dengan resolusi minimal 480p. Setiap peserta hanya dapat mengirimkan 1 (satu) video disertai script / naskah cerita dengan tema yang telah ditentukan.
KETENTUANLOMBA STORY TELLING: 1. Peserta lomba adalah siswa/i SD Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta kelas 4, 5 dan 6. 2. Peserta mendaftarkan diri tanggal 26 Oktober-2 November 2020. 3. Peserta memilih satu tema yang sudah disiapkan panitia. (Teks akan diberikan setelah peserta mendaftarkan diri). 4.
Bidangstory telling lomba bidang story telling (berkisah) menggunakan bahasa indonesia yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap yaitu tahap penyisihan, semi final dan final. Peserta wajib melakukan registrasi ulang sebelum lomba dimulai. Perlombaan bersifat umum dan peserta adalah warga negara indonesia.
LombaStory Telling A. Ketentuan Peserta dan Pendaftaran 1. Peserta lomba adalah siswa-siswi Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar (SD) se-Kuta dan Kuta Selatan dan Taman Kanak-Kanak (TK). 2. Peserta lomba dapat mendaftarkan diri pada : a. http://gg.ggformpendaftaranSD_gaw2021 untuk lomba tingkat SD kelas 4, 5 dan 6 b.
StoryTelling juga merupakan salah satu lomba untuk mengasah kemampuan peserta dalam penyampaian cerita dan pesan-pesan yang terdapat dalam cerita berbahasa Inggris. Story Telling baik juga dilakukan untuk membuat peserta meningkatkan ingatannya dan menumbuhkan keberanian diri peserta dalam bercerita Bahasa Inggris.
Untukitu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Banjar menggelar kegiatan Sosialisasi Budaya dan Baca serta literasi pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan khusus serta masyarakat melalui acara Lomba Bercerita (story telling) Tahun 2021 yang bertempat di Aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar, Jumat 18 Juni 2021.
I Lomba Storytelling. 1. Setiap SMP yang diundang berhak mengirimkan maksimal 3 peserta . 2. Tema yang dilombakan bebas yaitu menceritakan dongeng anak-anak/cerita rakyat/ mitos atau sejenisnya. (Tales, Folktales, Myth, Fairy Tales, Etc). 3.
gRfR. Story telling adalah kegiatan yang menarik. Sebab, pada dasarnya story telling adalah kegiatan bercerita. Sementara, story telling Inggris berarti menyampaikan cerita dalam bahasa Inggris. Lantas seperti apa contoh story telling Inggris? Simak dulu pengertian story telling berikut ini ya! Apa itu Story Telling dan Contohnya? Story telling merupakan kegiatan mendongeng atau bercerita. Adapun, cerita bisa disampaikan kepada audiens dalam bentuk teks tulisan, gambar, foto, suara maupun drama visual dan suara. Secara ringkas, story telling dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk bercerita. Tetapi, pada kesempatan ini kita hanya akan membahas contoh story telling dalam Bahasa Inggris saja ya. Beberapa contoh story telling adalah kisah The Ant and The Grashopper Semut dan Belalang, The Crying Stone Batu yang Menangis, Fox and a Cat Rubah dan seekor Kucing dan sebagainya. Cerita rakyat seperti Danau Toba pun termasuk ke dalam contoh story telling. Lantas, kenapa harus belajar story telling? Bukankah story telling hanya untuk anak kecil saja? Tidak dong, teman-teman. Siapapun boleh belajar story telling, termasuk siswa. Bagi siswa, belajar story telling itu penting karena sekolah biasanya memberikan ujian praktek berupa story telling Bahasa Inggris pada tingkat akhir misal kelas 9 SMP. Selain itu, story telling bisa menjadi sarana untuk mengasah kemampuan bercerita. Apabila kamu mahir bercerita, tentu kamu bisa mengikuti lomba story telling Bahasa Inggris di tingkat sekolah/kabupaten/kota/dsb dan membanggakan kedua orang tua serta sekolahmu. Jadi tunggu apalagi, mari simak referensi contoh story telling Bahasa Inggris berikut ini. Contoh Story Telling 1 The Ants and The Grasshopper via Canva One bright day in late autumn. A family of Ants was bustling about in the warm sunshine, drying out the grain they had stored up during the summer, when a starving Grasshopper, his fiddle under his arm, came up and humbly begged for a bite to eat. Pada suatu hari yang cerah di akhir musim gugur. Keluarga semut sibuk beraktivitas di tengah hangatnya sinar mentari, mereka menjemur gandum yang telah mereka simpan selama musim panas, ketika itu seekor belalang yang kelaparan dengan gitar di tangannya datang dan meminta makanan dengan sopan. âWhat!â, cried the ants in surprise, âHavenât you stored anything away for the winter? What in the world were you doing all last summer?â. âApa!â teriak para semut merasa kaget, âBelumkah kamu mengumpulkan makanan apapun untuk musim dingin nanti? Ngapain aja kamu selama musim panas terakhir?â âI didnât have time to store up any food,â whined the Grasshopper. âI was so busy making music that before I knew it the summer was gone.â âAku gak punya waktu untuk mengumpulkan makanan,â gerutu belalang. âAku sibuk membuat musik tanpa menyadari kalau musim panas sudah berlalu.â The Ants shrugged their shoulders in disgust. Para semut mengangkat bahu tanda muak. âMaking music, were you?â, the Ants cried. âVery well, now dance!â, and they turned their backs on the Grasshopper and went on with their work. âMembuat musik, benarkah?â, teriak para semut. âBaiklah, sekarang joget!â, dan mereka memalingkan diri dari belalang dan melanjutkan kembali pekerjaan mereka.â When the winter came, the Grasshopper found itself dying of hunger, while it saw the Ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer. Ketika musim dingin tiba, belalang hampir mati kelaparan sambil melihat para semut mendistribusikan setiap hari, jagung dan gandum, dari penyimpanan yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Pesan mora Moral of the story Work now and you can reap the benefits then. Berusahalah sekarang dan kamu bisa menikmati keuntungannya nanti. Contoh Story Telling 2 The Crying Stone via Canva Once upon a time, in a small village on Borneo Island, there lived a mother and her daughter. The daughter was popular among villagers because of her beautiful face. But she had terrible behavior. She always spent her time in front of the mirror admiring her beautiful face. Alkisah, di sebuah desa kecil di Pulau Kalimantan, tinggal seorang ibu dan anak perempuannya. Anaknya terkenal di kalangan penduduk desa karena memiliki paras yang cantik. Tetapi, ia punya perilaku yang buruk. Ia selalu menghabiskan waktunya di depan kaca cermin mengagumi kecantikan wajahnya. She never helped her mother to fulfill their daily needs. The daughter always made her mother sad. However, the mother still loved her so much. Ia tidak pernah membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia selalu membuat ibunya sedih. Namun, sang ibu tetap sangat menyayanginya. One day, the girl asked her mother to buy her a new gown. The mother refused it because she had no money. But, because the mother loved her daughter so much, she finally bought her a new gown. Suatu hari, anak itu meminta ibunya untuk membelikannya sebuah gaun baru. Sang ibu menolak permintaan anaknya karena ia tidak memiliki uang. Tetapi, karena sang ibu sangat menyayangi anaknya maka akhirnya ia membelikan anaknya gaun baru. Both went to the market, but the daughter asked her mother to walk behind because she was embarrassed if people saw them together. Once again, because of her love, the mother obeyed the daughterâs request. Keduanya pergi ke pasar, tetapi si anak meminta ibunya untuk berjalan di belakangnya karena ia malu kalau sampai orang-orang melihat mereka bersama. Sekali lagi, karena rasa sayangnya, sang ibu pun mengikuti permintaan tersebut. Along the way home, the daughter still walked in front of her mother. People passing asking about the woman behind her. The daughter answered that she was not her mother but her servant. The mother kept silent. But, inside her deep heart, she prayed to God to punish her daughter. Sepanjang perjalanan pulang, si anak masih berjalan di depan ibunya. Orang-orang yang lewat bertanya tentang wanita yang berjalan di belakang anak tersebut. Anak itu menjawab bahwa wanita itu bukan ibunya, melainkan pembantunya. Sang ibu tetap diam. Tetapi, di dalam lubuk hatinya, ia berdoa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa untuk menghukum anaknya. Suddenly, her daughterâs legs turned into stone. The daughter realized that it was because she had hurt her motherâs feelings. She begged her mother to forgive but it was too late. Slowly, her body also turned into stone. Though the daughter had become a stone, the tears were still seen, which was why the stone was called the crying stone or batu menangis. Tiba-tiba, kedua kaki anak tersebut berubah menjadi batu. Sianak menyadari bahwa it karena ia thelah menyakiti hati ibunya. Ia memohon pada ibunya agar memaafkannya, tetapi sudah terlambat. Perlahan, tubuh si anak juga ikut berubah menjadi batu. Meskipun anak tersebut sudah berubah menjadi sebuah batu, namun air matanya tetap terlihat, itulah mengapa batu tersebut dijuluki batu menangis. Pesan moral moral of the story Donâ ever hurt our parents! Jangan pernah menyakiti orang tua kita! Contoh Story Telling 3 Fox and a Cat via Canva One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. Suatu hari seekor kucing dan rubah sedang ngobrol. Rubah, yang merupakan makhluk sombong, membual tentang betapa pintar dirinya. âHey cat, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogsâ, she said. âHey kucing, aku tahu seenggaknya seratus trik untuk menghindari musuh kita, yaitu para anjingâ. katanya. âI know only one trick to get away from dogsâ, said the cat. âYou should teach me some of yours.â âAku cuma tahu satu trik untuk menghindar dari para anjingâ, kata kucing. âKamu harus mengajari aku beberapa trikmu.â âWell, maybe someday, when I have the time, I may teach you a few of the simpler onesâ, replied the fox airily. âYah, mungkin suatu hari, saat aku punya waktu, aku mungkin mengajarimu beberapa trik sederhana.â balas rubah dengan santai. Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder â the dogs were coming in their direction. Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. Suara gonggonggan tersebut makin kencang dan makin kencang â kawanan anjing sedang menuju ke arah mereka. At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. Seketika kucing berlari ke pohon terdekat dan memanjat ke dahan-dahannya, jauh dari jangkauan anjing. âThis is the trick I told you about, the only one I knowâ, said the cat. âWhich one of your hundred tricks are you going to use?â. âIni adalah trik yang aku katakan tadi, satu-satunya trik yang aku tahuâ, kata kucing. âMana salah sat u dari seratus trik yang akan kamu pakai?â. The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces. Rubah duduk diam di bawah pohon, memikirkan trik mana yang harus ia pakai. Sebelum ia bisa membuat keputusan, para anjing datang. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya. Pesan moral moral of the story A single plan that works better than a hundred doubtful plans. Sebuah rencana yang efektif / berhasil lebih baik daripada seratus rencana yang belum tentu berhasil. Contoh Story Telling 4 The Ant and The Dove via Canva One hot day, an ant was seeking some water. After walking around for a moment, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell unintentionally into the water. Di suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling beberapa saat, ia menemukan mata air. Untuk mencapai mata air tersebut, ia harus memanjat sebuah daun yang panjang nan sempit. Ketika memanjat, ia terpeleset dan tak sengaja jatuh ke air. She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the struggling ant. Ia mungkin sudah tenggelam kalau seekor merpati di pohon tidak melihatnya. Melihat semut sedang kesulitan, sang merpati segera memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke air dekat semut yang tengah berjuang tersebut. Then, the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground. Kemudian, sang semut bergerak menuju daun tersebut dan naik ke atasnya. Segera semut sampai dengan selamat ke tanah kering. Not long after that, there was a hunter nearby who was throwing out his net toward the dove, hoping to trap it in this way. Tak lama setelah itu, terdapat seorang pemburu yang melemparkan jaring ke arah merpati guna menjebak merpati tersebut. Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net and the dove flew away quickly from this net. Berpikir tentang apa yang harus ia lakukan, sang semut segera menggigit tumit pemburu tersebut. Merasa kesakitan, sang pemburu langsung menjatuhkan jaringnya dan merpati terbang keluar dari jaring tersebut dengan cepat. Pesan moral moral of the story One good turn deserves another. Suatu aksi kebaikan akan dibalas kebaikan yang lain Contoh Story Telling 5 Toba Lake via Canva Once upon a time, there was a man who was living in North Sumatra. He lived in a simple hut in a farming field. He did some gardening and fishing in his daily life. Alkisah, ada seorang pria yang hidup di Sumatra Utara. Ia tinggal di sebuah gubuk sederhana di ladang pertanian. Ia bekerja dengan cara berkebun dan memancing sehari-hari. One day, while the man was fishing, he caught a big golden fish in his trap. It was the biggest catch he ever had in his life. Surprisingly, this fish turned into a beautiful princess. He fell in love with her and proposed to her as his wife. Suatu hari, ketika pria tersebut sedang memancing, ia menangkap sebuah ikan mas berukuran besar. Itu adalah tangkapan terbesar yang pernah ia dapatkan seumur hidupnya. Anehnya, ikan ini berubah menjadi seorang putri yang cantik. Ia kemudian jatuh cinta pada putri tersebut dan melamarnya sebagai istri. She said, âYes, but you have to promise not to tell anyone about the secret that I was once a fish, otherwise there will be a huge disasterâ. Sang Putri menjawab, âYa, tapi kamu harus janji bahwa kamu nggak akan cerita ke siapapun tentang rahasia bahwa aku pernah menjadi seekor ikan, kalau nggak maka akan ada bencana besar. The man made the deal and they got married, lived happily, and had a daughter. Pria tersebut menyetujuinya dan mereka menikah, hidup bahagia dan memiliki seorang anak perempuan. A few years later, this daughter would help bring lunch to her father out in the fields. One day, his daughter was so hungry that she ate his fatherâs lunch. Unfortunately, he found out and got furious and shouted âYou damned daughter of a fish!â. Beberapa tahun kemudian, anak tersebut akan membantu membawakan makan siang untuk ayahnya di ladang. Suatu hari, anak tersebut sangat lapar sehingga ia memakan makan siang milik ayahnya. Sayangnya, sang ayah mengetahui hal tersebut dan menjadi marah dan berteriak âKau putri ikan kurang ajar!â. The daughter ran home and asked her mother. The mother started crying, feeling sad that her husband had broken his promise. Anak tersebut lari ke rumah dan bertanya pada ibunya. Sang ibu pun mulai menangis, merasa sedih bahwa suaminya telah mengingkari janji. Then she told her daughter to run up the hills because a huge disaster was about to come. When her daughter left, she prayed. Soon there was a big earthquake followed by non-stop pouring rain. The whole area got flooded and became Toba Lake. She turned into a fish again and the man became the island of Samosir. Kemudian, ia menyuruh anaknya untuk lari ke atas bukit karena ada bencana besar yang akan datang. Ketika anaknya pergi, sang ibu berdoa. Tak lama, terjadi gempat bumi diikuti dengan hujan yang tiada henti. Semua area trendam banjir dan menjadi Danau Toba. Ia berubah menjadi ikan lagi, sementara suaminya menjadi pulau Samosir. Pesan moral moral of the story Never break a promise. Jangan pernah mengingkari janji. Itulah beberapa contoh story telling yang bisa dijadikan materi saat lomba maupun ujian praktek. Mana yang kamu pilih?
Artikel Telah Dibaca 2,117 â Pendidikan adalah indikator kemajuan bangsa. Salah satu sarana dan prasarana pendidikan formal di Indonesia adalah terdiri dari berbagai jenjang pendidikan, salah satunya adalah Sekolah Dasar. Pendidikan dititikberatkan kepada kemampuan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatnya. Di antaranya digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu, dibutuhkan bekal atau kemampuan di antaranya kemampuan berbahasa Inggris. Sekolah harus menunjukkan bahwa siswanya mampu memiliki kemampuan berbahasa Inggris terutama dalam menghadapi era globalisasi. Untuk itu, dibutuhkan berbagai kiat agar siswa terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Salah satu kiat yang digunakan adalah kegiatan peningkatan kreativitas siswa berbahasa Inggris. Kegiatan tersebut dinamakan Lomba Story Telling. Untuk menumbuhkan kegemaran membaca dan menulis dalam Bahasa Inggris pada anak-anak, telah digelar lomba bercerita Story Telling yang diadakan di SDK Sang Timur Karang Tengah. Kegiatan ini merupakan prakarsa dari eskul bahasa Inggris. Kegiatan yang digelar di Halaman SDK Sang Timur diikuti 32 peserta dari kelas empat hingga kelas lima. Peserta terbagi menjadi dua bagian, yakni story telling grup A dan grup B. Meskipun story telling dibawakan dalam bahasa asing, namun cerita yang dibawakan tetap menarik karena para peserta menggunakan berbagi properti yang lucu. Guru Bahasa Inggris Ms. Nova menyatakan, ini adalah ajang kompetisi rutin untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan berbahasa asing. Dibanding tahun lalu, tahun ini peserta semakin banyak dan semakin seru. Ms. Nova mengungkapkan, latar diadakannya lomba story telling ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing serta upaya menghadapi tantangan global. Pemenang lomba story telling mendapatkan hadiah berupa piala dan souvenir. Selain juara I, II, dan III, juga ada juara harapan, tak hanya para juara saja yang menerima hadiah, melainkan semua peserta yang terlibat mendapat bingkisan. âKami hargai semua yang sudah berpartisipasi dalam lomba ini. Untuk tahun mendatang, semoga saja semakin banyak peminatnya,â terang Ms. Nova. Ditemui seusai pengumuman, Sioan , juara I kelompok A story telling Bahasa Inggris mengaku sangat senang.âPuji Tuhan . Persaingan sangat ketat. Peserta Bahasa Inggris banyak dan terbagi dam dua kelompok. Senang sekali bisa menang. Saya berharap tahun depan kompetisi seperti ini ada terus,â urai siswa kelas V SDK Sang Timur dengan gembira. Ms. Rini, salah satu guru pembimbing menyatakan, kegiatan lomba story telling ini sangat bagus untuk melatih jiwa kompetisi siswa. Ia berharap, lomba semacam ini akan terus diadakan di tahun-tahun mendatang. âSiswa jadi tahu bagaimana kemampuan siswa lain . Siswa akan belajar berkompetisi, karena banyak yang lebih dari mereka. Terima kasih sekali pada Global Book sebagai sponsor utama yang telah mengadakan lomba story telling ini,â pungkas guru SDK Sang Timur ini mengakhiri pembicaraan. Oleh; Celly Beto
â Story telling singkat berarti menceritakan atau bercerita kepada orang lain menggunakan kata-kata, alat peraga seperti gambar dan juga suara. Bercerita di dalam bahasa inggris disebut juga sebagai story telling. Bagi sebagian orang mungkin story telling ini bisa dianggap sebagai suatu hal yang mudah. Namun bagi sebagian orang mungkin juga story telling ini juga dianggap sebagai hal yang cukup sulit dan mungkin akan membuat Anda kewalahan untuk mempersiapkan apalagi mempraktekkan story tellingnya walaupun singkat. Oleh karena itu kali ini kami akan membagikan informasi lengkap kepada Anda mengenai story telling. Beberapa informasi penting mengenai story telling mudah dihafal story telling singkat tentang legenda Seperti yang sudah kita katakan di awal jika tidak semua orang mengetahui informasi mengenai story telling singkat. Bahkan ada beberapa orang yang misalnya saja mendapatkan tugas untuk mempraktekan story telling namun tidak mengetahui informasinya sama sekali dan bahkan tidak bisa membuat ceritanya. Bagi Anda yang kondisinya sama seperti ini maka kali ini kami akan membagikan beberapa informasi mengenai tips membuat story telling dan juga persiapan jika anda mengikuti lomba story telling. Tidak usah menunggu lama, berikut ini adalah beberapa informasinya mengenai story tellingnya Tips membuat story telling singkat fabel dan tema lainnya Story telling ini tidak terbatas ya temanya, jika tidak ditentukan maka Anda bisa memilih berbagai jenis tema. Jika Anda tidak bisa membuat yang panjang maka kami sarankan untuk terlebih dahulu membuat story telling yang pendek atau singkat untuk belajar sehingga Anda bisa dan mudah untuk menghafalnya. Berikut ini adalah beberapa tips yang harus Anda lakukan untuk membuat story telling singkat tentang ibu maupun tema dan juga topik lainnya 1. Tentukan tema story telling singkat tentang legenda atau tema lainnya Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika ingin membuat story telling adalah dengan memilih tema. Jika temanya bebas maka kami sarankan untuk memilih legenda atau memilih story telling singkat cerita rakyat saja karena lebih mudah dan banyak ditemukan di internet. Namun jika tidak ingin maka Anda bisa memilih tema lainnya, tema ini dipilih untuk menentukan alur sebuah cerita yang akan Anda buat. Dengan memilih tema yang tepat maka akan membantu kita untuk menentukan jalan cerita itu sendiri sehingga cerita akan menjadi lebih hidup. 2. Mencari cerita yang tepat Tips kedua jika Anda ingin memiliki story telling yang baik maka pilihlah cerita yang tepat sesuai dengan tema yang sudah Anda pilih. Milsalnya saja jika Anda sudah mengakat tema mengenai cerita rakyat maka Anda bisa segera mencari cerita di internet yang bertemakan dengan cerita rakyat ya. Anda bisa memilih dan menentukan cerita rakyat yang mana yang Anda angkat dan jadikan sebagai story telling. Disini kami menyarankan supaya Anda memilih cerita yang singkat dan tidak terlalu rumit bahasanya sehinigga Anda bisa mempraktekkannya dengan baik. Anda bisa memilih cerita yang dirasa nyaman dan juga Anda pahami seluruh jalan ceritanya sehingga akan membantu untuk minim kesalahan ketika nanti dipraktekkan di khalayak umum. 3. Menyiapkan alat peraga story telling pendek lucu story telling mudah dihafal Tips selanjutnya jika ingin memiliki story telling yang baik dan sukses adalah dengan menyiapkan alat peraga. Alat peraga ini mungkin adalah salah satu hal yang banyak diabaikan orang ketika akan melakukan story telling karena banyak yang menganggap jika ini adalah hal yang sangat kekanakan. Padahal alat peraga adalah salah satu alat yang bisa menunjang penampilan Anda dalam bercerita. Dengan menggunakan alat peraga maka Anda bisa mengilustrasikan cerita yang Anda sampaikan. Sehingga audience yang menonton juga akan merasa lebih mudah untuk menangkap cerita yang Anda sampaikan. Untuk menyiapkan alat peraga maka kami menyarankan supaya Anda menggunakan alat peraga yang sesuai dengan cerita yang Anda sampaikan. Untuk mendapatkan story telling yang sempurna maka kami sarankan supaya Anda menggunakan alat peraga yang lucu dan juga sesuai dengan tema atau topik cerita yang Anda sampaikan. Tips sebelum mengikuti lomba story telling singkat story telling singkat fabel Tadi kami sudah memberikan informasi yang penting kepada anda semua mengenai membuat story telling yang baik. Jika Anda menerapkan semua tips yang kami berikan di atas maka Anda mendapatkan story telling yang baik. Jika Anda sebentar lagi akan mengikuti lomba untuk story telling maka kami sarankan supaya Anda mempersiapkan diri dan juga mempersiapkan segalanya. Oleh karena itu kali ini kami juga akan memberikan beberapa tips penting bagi Anda yang ingin mengikuti lomba untuk story telling. Kami menyarankan agar Anda melakukan tips di bawah ini sehingga lomba yang akan Anda ikuti itu berhasil Anda menangkan. Tak usah berlama-lama, berikut ini adalah beberapa tips yang harus Anda lakukan 1. Memahami dan mempelajari cerita yang dipilih Tadi di poin atas kami sudah membahas dan memberikan informasi kepada Anda bagaimana tips atau cara untuk memilih cerita yang akan Anda gunakan untuk story telling. Setelah memilih cerita itu kami menyarankan agar Anda membaca cerita yang Anda pilih berulang kali sampai Anda hapal dan bahkan bisa memahami seluruh alur atau jalan dari cerita tersebut. Karena jika kita sudah paham mengenai alurnya atau jalan ceritanya maka akan sangat mudah bagi kita untuk mengeskpresikan dan juga menyampaikan ceritanya. Sehingga walau agak sedikit lupa akta-katanya kita tetap bisa menggunakan bahasa sendiri karena intinya sudah paham dan hapal di luar kepala. 2. Bisa menggambarkan adegan Tips kedua yang harus Anda lakukan untuk mempersiapkan lomba story telling adalah dengan menggambarkan adegan setiap alur ceritanya. Membutuhkan imajinasi yang cukup tinggi untuk bisa membayangkan cerita ya. Kami menyarankan agar Anda mampu membuat imajinasi dari cerita yang telah Anda pilih setelah berhasil memahami dan mempelajari cerita tersebut. Kami menyarankan agar Anda membayangkan bagaimana adegan di dalam cerita itu kemudian menyimapnnya di pikiran Anda. Hal kedua ini akan sangat memudahkan Anda untuk menyampaikan cerita dengan baik kepada para seluruh pendengar. Karena Anda sudah paham bahkan bisa menggambarkan adegannya di otak Anda. 3. Sering berlatih di depan cermin Jika Anda akan segera lomba, maka Anda harus melakukan beberapa tahap latihan di rumah. Kami sarankan agar Anda melatih diri dengan berbicara di depan cermin sehingga ketika tampil nantinya Anda bisa mendapatkan penampilan yang maksimal. Anda bisa melatih diri di depan cermin sesering mungkin, Anda bisa melatih ekspreksi, mimik bicara ketika bercerita, dan juga menggunakan alat peraga yang telah Anda persiapkan. Dengan sering melatih di depan cermin maka Anda akan tahu apa saja kekurangan yang Anda miliki dalam menyampaikan story telling sehingga bisa membenahinya. Selain itu kami sarankan supaya Anda sering melatih di depan orang lain sehingga mereka bisa menilai seberapa bagus kemampuan Anda dalam menyampaikan cerita. 4. Melatih kemampuan story telling Anda juga harus melatih kemampuan story telling Anda. Kami sarankan supaya Anda juga melatih kemampuan untuk story telling. Banyak sekali yang harus Anda latih dan persiapkan untuk mengikuti lomba story telling, supaya mendapatkan nilai yang maksimal maka kakmi sarankan agar Anda sering melatih tempo bicara dan bercerita, melatih suara rendah dan suara tinggi, dan juga bisa membedakan suara setiap karakter yang akan Anda sampaikan. Setelah itu kami juga menyarankan agar Anda sering melatih gesture tubuh atau gerakan isyarat agar para audience tertarik dengan cerita yang Anda sampaikan. Anda bahkan kami sarankan untuk melatih diri agar bisa meniru karkater sang tokoh yang ada di dalam cerita agar bisa mendapatkan nilai plus. Nah itu dia yang bisa kami sampaikan mengenai beberapa tips untuk story telling singkat. Jika Anda melakukan beberapa tips yang kami lakukan maka Anda bisa meningkatkan kemampuan dalam story telling dan bahkan bisa turut memenangkan lomba jika Anda mengikuti lomba story telling. Kami menyarankan agar Anda mengikuti lomba story telling itu dengan kesiapan yang tinggi sehingga bisa memenangkan peluang untuk menjadi juara. Semoga aritkel yang kami sampaikan kali ini bisa bermanfaat bagi Anda semuanya ya!
Story Telling Pengertian, Ciri, Tujuan, Macam, Dan Generic Structure Dalam Bahasa Inggris Beserta Contohnya Cerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal peristiwa, kejadian, dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris ada cerita yang disampaikan dengan cara yang menarik yaitu, Storytelling. Dalam kali ini IBI akan membahas tentang Storytelling. Mari kita bahas bersama. Pengertian Storytelling Storytelling adalah sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan, event, dan juga dialog. Kalau di film, para film maker bersenjatakan kamera; di komik, para komikus bersenjatakan gambar dan angle cerita; di cerpen atau novel, para penulis bersenjatakan pena, diksi, dan permainan kata serta deskripsi, dengan menyampaikan sebuah cerita dengan cara mendongeng. Storytelling menggunakan kemampuan penyaji untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi, dan alat bantu yang menarik minat pendengar. Storytelling sering digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya pada tingkat pemula atau anak-anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara menyenangkan. Orang yang ingin menyampaikan storytelling harus mempunyai kemampuan public speaking yang baik, memahami karakter pendengar, meniru suara-suara, pintar mengatur nada dan intonasi serta keterampilan memakai alat bantu. Dikatakan berhasil menggunakan teknik storytelling, jika pendengar mampu menangkap jalan cerita serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral dalam cerita juga diperoleh. Dikatakan berhasil saat pendengar mampu menangkap jalan cerita serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral dalam cerita juga diperoleh. 2. Tujuan Storytelling Menciptakan suasana senang. Memberi kesenangaan, kegembiraan, kenikmatan mengembangakan imajinasi pendengar. Memberi pengalaman baru dan mengembangakan wawasan pendengar. Dapat memberikan pemahaman yang baik tentang diri mereka sendiri dan orang lain di sekitar merek Dapat memberi pengalaman baru termasuk di dalamnya masalah kehidupan yang ada di lingkungan. Pendengar belajar berbicara dalam gaya yang menyenangakan serta menambah pembendaharaan kata dan bahasanya Melatih daya tangkap dan daya konsentrasi pendengar. Melatih daya pikir dan fantasi pendengar. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti. 3. Generic Structure Storytelling 1. Orientation Biasanya terletak di paragrap pertama. Secara teori, Orientation berisi pesan tentang informasi What, Who, Where, dan When. Pada paragrap Orintation, text narrative akan memberitahukan pembaca tentang apa peristiwanya siapa pelaku-pelakunya, dimana dan kapan peristiwa tersebut terjadi. 2. Complication Paragrap complication menjadi inti sebuah text naarative. Complication ini menceritakn apa yang tejadi dengan pelaku dalam peristiwa tersebut. Umumnya Complcation ini berisi gesekan antar pelaku peristiwa. Gesekan ini menimbulkan sebuah Conflict atau pertentangan. Dalam teori literay, Comflict umumnya dibedakan menjadi 3 macam; natural conflict, social conflict, dan psychological conflict. 3. Resolution Sebuah pertentangan harus ditutup dengan penyelesaian. Dalam sebuah text narrative, resolution bisa dengan penyelesaian yuang menyenangkan juga kadang berakhir dengan penyelesaian yang menyedihkan. 4. Hal penting dalam Storytelling 1. Kontak mata Saat story telling berlangsung, pendongeng harus melakukan kontak mata dengan audience. Pandanglah audience dan diam sejenak. Dengan melakukan kontak mata audience akan merasa dirinya diperhatikan dan diajak untuk berinteraksi, selain itu dengan melakukan kontak mata kita dapat melihat apakah audience menyimak jalan cerita yang didongengkan. Dengan begitu, pendongeng dapat mengetahui reaksi dari audience. 2. Mimik wajah Pada waktu story telling sedang berlangsung, mimik wajah pendongeng dapat menunjang hidup atau tidaknya sebuah cerita yang disampaikan. Pendongeng harus dapat mengekspresi wajahnya sesuai dengan yang di dongengkan. 3. Gerak tubuh Geraka tubuh pendongeng waktu proses story telling berjalan dapat turut pula mendukung menggambarkan jalan cerita yang lebih menarik. Cerita yang di dongengkan akan terasa berbeda jika mendongeng akan terasa berbeda jika mendongeng melakukan gerakan-gerakan yang merefleksikan apa yang dilakukan tokoh-tokoh yang didongengkannya. Dongeng akan terasa membosankan, dan akhirnya audience tidak antusias lagi mendengarkan dongeng. 4. Suara Tidak rendahnya suara yang diperdengarkan dapat digunakan pendongeng untuk membawa audience merasakan situasi dari cerita yang didongengkan. Pendongeng akan meninggikan intonasi suaranya untuk mereflekskan cerita yang mulai memasuki tahap yang menegangkan. Pendongeng profesiaonal biasanya mampu menirukan suara-suara dari karakter tokoh yang didongengkan. Misalnya suara ayam, suara pintu yang terbuka. 5. Kecepatan Pendongeng harus dapat menjaga kecepatan atau tempo pada saat story telling. Agar kecepatan yang dapat membuat anak-anak manjadi bingung ataupun terlalu lambat sehingga menyebabkan anak-anak menjadi bosan. 6. Alat Peraga Unutk menarik minat anak-anak dalam proses story telling, perlu adanya alat peraga seperti misalnya boneka kecil yang dipakai ditangan untuk mewakili tokoh yang menjadi materi dongeng. Selain boneka, dapat juga dengan cara memakai kostum-kostum hewan yang lucu, intinya membuat anak merasa ingin tahu dengan materi dongeng yang akan disajikan. 5. Contoh Storytelling Cinderella ONCE there was a gentleman who married, for his second wife, the proudest and most haughty woman that was ever seen. She had been married before, and already had two daughters who were exactly like her in all things. He had likewise, by his first wife, a young daughter, but of unequalled goodness and sweetness of temper, which she took from her mother, who was the best creature in the world. This sweet little girl missed her mother, who had died, terribly much. No sooner was the wedding ceremony over, than the new wife began to show herself in her true colours. She could not bear the goodness of the gentlemanâs pretty girl, and especially as she made her own daughters appear the more horrid. She made her do the meanest jobs in the house. The girl scoured the dishes and tables, and scrubbed the stepmotherâs bathroom, and those of her daughters. She slept in a little attic, upon a wretched straw bed, while her sisters lay upon beds with the softest pillows, in fine rooms, with floors covered with beautiful carpets, and walls on which hung looking-glasses so large that they might see themselves at their full length from head to foot. The poor girl bore all patiently, and dared not tell her father, who would have been angry with her; for his new wife ruled him entirely. When the little girl had done her work, she used to go into the chimney corner, and sit down among cinders and ashes, which led her to be called Cinderwench; but the youngest stepdaughter, who was not quite so rude and unkind as the eldest, called her Cinderella. However, Cinderella, dressed in rags was a hundred times prettier than her sisters, though they were always dressed very richly. It happened that the kingâs son gave a ball, and invited all the finest gentlemen and ladies of the city. Our young missesâ were also invited, for they were always to be seen at fashionable parties. They were truly delighted at this invitation, and wonderfully busy in choosing such gowns, petticoats, and headdresses as might suit them. This was a new trouble to Cinderella, for it was she who washed and ironed her sistersâ clothes and got all their things ready. Meanwhile, the sisters talked all day long of nothing but what they should wear to the ball. âFor my part,â said the eldest, âI will wear my red velvet suit with French trimming.â âAnd I,â said the youngest, âshall have my usual petticoat; but then, to make amends for that, I will put on my gold-flowered gown, and my diamond belt, which is far from being the most ordinary one in the world.â But in truth, they were still not absolutely sure what would be best to wear to the ball, so they sent for the best fashion designer they could find to advise on their evening dresses, and they had their nails manicured at Mademoiselle de la Poche. Cinderella was likewise called up to them for advice, for she had excellent judgement, and advised them always for the best, indeed, and offered her services to make up their hair, which they were very willing she should do. As she was doing this, they said to her âCinderella, would you not be glad to go to the ball?â âAlas!â Said she. âYou only jeer me. It is not for a poor girl like me to go there.â âYouâre quite right,â replied they, âit would make the people laugh to see a Cinderwench at a ball.â Anyone but Cinderella would have dressed their heads all wrong, but she was very good, and dressed them perfectly well. The stepsisters were almost two days without eating, so much were they thrilled and excited. They broke above a dozen corsets in trying to be laced up tightly, so that they might have a fine slender shape, and they were continually at their looking-glass. At last the happy day came. They went to court, and Cinderella followed them with her eyes as long as she could, and when she had lost sight of them, she fell a-crying. Just then, her fairy godmother, who used to watch over her secretly, saw her all in tears, and appeared at her side and asked her what was the matter. âI wish I could â I wish I couldâŚâ She was not able to speak the rest, being interrupted by her tears and sobbing. This fairy godmother of hers said to her âYou wish you could go to the ball; is it not so?â âY-es,â cried Cinderella, with a great sigh. âWell,â said her godmother, âbe but a good girl, and I will see that you shall go to the ball.â Then she took her into her secret room, and said to her âRun into the garden, and bring me a pumpkin.â Cinderella went immediately to gather the finest she could get, and brought it to her godmother, not being able to imagine how this pumpkin could make her go to the ball. Her godmother scooped out all the inside of the big vegetable, leaving nothing but the rind; which done, she struck it with her wand, and the pumpkin was instantly turned into a fine coach, gilded all over with gold. She then went to look into her mousetrap, where she found six mice, all alive, and ordered Cinderella to lift up a little the trapdoor. As each mouse went out, she gave it a little tap with her wand, and the mouse was that moment turned into a fine horse, which altogether made a very fine set of six horses of a beautiful mouse-coloured dapple-grey. But they still needed a coachman. âI will go and see,â said Cinderella, âif there is a rat in the rattrap â we may make a coachman of him.â âYouâre a smart one,â replied her godmother, âgo and look.â Cinderella brought the trap to her, and in it there were three huge rats. The fairy made choice of one of the three which had the largest beard, and having touched him with her wand, was turned into a fat, jolly coachman, who had the smartest whiskers eyes ever beheld. After that, she said to her âGo again into the garden, and you will find six lizards behind the watering can, bring them to me.â She had no sooner done so but her godmother turned them into six footmen, who skipped up immediately behind the coach, with their uniforms all bedaubed with gold and silver, and clung as close behind each other as if they had done nothing else their whole lives. The fairy then said to Cinderella âWell, you have here transport fit to take you to the ball. Are you not pleased with it?â âOh yes,â cried she, âbut must I go there as I am, in these nasty rags?â Her godmother only just touched her with her wand, and at the same instant, her clothes were turned into cloth of gold and silver, all beset with jewels. This done, she gave her a pair of glass slippers, the prettiest in the whole world. Being thus decked out, she got up into her coach; but her godmother, above all things, commanded her not to stay until after midnight, telling her at the same time that if she stayed one moment longer, the coach would be a pumpkin again, her horses mice, her coachman a rat, her footmen lizards, and her clothes become just as they were before. She promised her godmother she would not fail to leave the ball before midnight; and then away she went, scarce able to contain herself for joy. The kingâs son who was told that a great princess, whom nobody knew, was to come, ran out to receive her. He gave her his hand as she alighted out of the coach, and led her into the ball, among all the company. There was immediately a profound silence, they left off dancing, and the violins ceased to play, so attentive was everyone to contemplate the singular beauty of the unknown newcomer. Nothing was then heard but a confused noise of âAh! How lovely she is! Ah! How lovely she is!â The king himself, old as he was, could not help watching her, and telling the queen softly that it was a long time since he had seen so beautiful and lovely a creature. All the ladies were busied in considering her clothes and headdress, that they might have some made the next day after the same pattern, provided they could meet with such fine material and as able hands to make them. The kingâs son led her to the most honourable seat, and afterward took her out to dance with him. She danced so very gracefully that they all more and more admired her. A fine banquet was served up, of which the young prince ate not a morsel, so intently was he busied in gazing on her. She went and sat down by her sisters, showing them a thousand polite gestures, giving them part of the oranges and lemon blossoms which the prince had presented her with, which very much surprised them, for they did not recognise her. While Cinderella was thus amusing her sisters, she heard the clock strike eleven and three quarters, whereupon she immediately made a curtsy to the company and hasted away as fast as she could. When she got home she ran to seek out her godmother, and after having thanked her, she said she could not but heartily wish she might go next day to the ball, because the kingâs son had desired her. As she was eagerly telling her godmother whatever had passed at the ball, her two sisters knocked at the door, which Cinderella ran and opened. âHow long you have stayed!â Cried she, gaping, rubbing her eyes and stretching herself as if she had been just woken out of her sleep. She had not, however, any manner of inclination to sleep since they went from home. âIf you had been at the ball,â said one of her sisters, âyou would not have been tired. There came there the finest princess, the most beautiful ever was seen with mortal eyes. She was a thousand times nice to us, and gave us orange and lemon blossoms.â Cinderella seemed very indifferent in the matter, indeed, she asked them the name of that princess, but they told her they did not know it, and that the kingâs son was very uneasy on her account and would give all the world to know who she was. At this Cinderella, smiling, replied âShe must then be very beautiful indeed. How happy you have been! Could not I see her? Ah! Dear Miss Charlotte, do lend me your yellow suit of clothes which you wear everyday.â âAye, to be sure!â Cried Miss Charlotte. âLend my clothes to such a dirty Cinderwench as you! I should be a fool.â Cinderella indeed expected well such answer, and was very glad of the refusal; for she would have been sadly put to it if her sister had lent her what she asked for jokingly. The next day the two sisters were at the ball, and so was Cinderella, but dressed more magnificently than before. The kingâs son was always by her, and never ceased his compliments and kind speeches to her; to whom all this was so far from being tiresome that she quite forgot what her godmother had recommended to her; so that she, at last, counted the clock striking twelve when she took it to be no more than eleven. She then rose up and fled, as nimble as a deer. The prince followed, but could not overtake her. She left behind one of her glass slippers, which the prince took up most carefully. She got home but quite out of breath, and in her nasty old clothes, having nothing left of all her finery but one of the little slippers, fellow to that she dropped. The guards at the palace gate were asked if they had not seen a princess go out. They replied that they had seen nobody go out but a young girl, very meanly dressed, and who had more the air of a poor country wench than a gentlewoman. When the two sisters returned from the ball, Cinderella asked them if they had been well diverted, and if the fine lady had been there. They told her yes, but that she hurried away immediately when it struck twelve, and with so much haste that she dropped one of her little glass slippers, the prettiest in the world, which the kingâs son had taken up; that he had done nothing but look at her all the time at the ball, and that most certainly he was very much in love with the beautiful person who owned the glass slipper. What they said was very true, for a few days after the kingâs son commanded it to be proclaimed, by sound of trumpet, that he would marry the young woman whose foot would perfectly fit the slipper. He sent out his most trusted advisers from the palace, who began to try it upon the princesses, then the duchesses and all the court, but in vain. It was then brought to the two sisters, who each did all that she possibly could to thrust her foot into the slipper, but neither sister could manage to do so. Cinderella, who saw all this, and knew her slipper, said to them, laughing âLet me see if it will not fit me.â Her sisters burst out a-laughing, and began to tease her. The gentleman who was sent to try the slipper looked earnestly at Cinderella, and finding her very handsome, said it was only right that she should try, and that he had orders to let every girl try. He asked Cinderella to sit down, and putting the slipper to her foot, found it went on very easily, and fitted her as if it had been made of wax. The astonishment her two sisters were in was excessively great, but still abundantly greater when Cinderella pulled out of her pocket the other slipper, and put it on her foot. Thereupon, in came her godmother, who having touched with her wand Cinderellaâs clothes, made them richer and more magnificent than any of those she had before. Now her two sisters found her to be that fine, beautiful lady whom they had seen at the ball. They threw themselves at her feet to beg pardon for all the ill treatment they had dished out to her. Cinderella took them up, and as she embraced them, cried that she forgave them with all her heart, and desired them always to love her. She was brought by carriage to the young prince, dressed as she was. He thought her more charming than ever, and a few days after, married her. Cinderella, who was no less good than beautiful, gave her two sisters rooms in the palace, and that very same day matched them with two great lords of the court. The Rabbit and The Turtle One day a rabbit was boasting about how fast he could run. He was laughing at the turtle for being so slow. Much to the rabbitâs surprise, the turtle challenged him to a race. The rabbit thought this was a good joke and accepted the challenge. The fox was to be the umpire of the race. As the race began, the rabbit raced way ahead of the turtle, just like everyone thought. The rabbit got to the halfway point and could not see the turtle anywhere. He was hot and tired and decided to stop and take a short nap. Even if the turtle passed him, he would be able to race to the finish line ahead of him. All this time the turtle kept walking step by step by step. He never quit no matter how hot or tired he got. He just kept going. However, the rabbit slept longer than he had thought and woke up. He could not see the turtle anywhere! He went at full-speed to the finish line but found the turtle there waiting for him. Demikian penjelasan tentang story telling, Semoga dapat bermanfaat Sahabat IBI đ Referensi Materi dari IBI yang wajib kita ketahui Materi To Be Am, Is , Are, Was, Were Penggunaan Beserta Contoh Kalimatnya Dalam Bahasa Inggris Recount Text Pengertian, Ciri, Tujuan, Macam, Dan Generic Structure Dalam Bahasa Inggris Beserta Contohnya Pengertian, Contoh Dan Jenis Poem Puisi Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya Noun Clause Pengertian, Fungsi, Rumus Dan Contoh Kalimatnya Dalam Bahasa Inggris Functional Text Pengertian, Tujuan, Dan Ciri Dalam Bahasa Inggris Beserta Contohnya Present Continuous Tense Pengertian, Fungsi, Rumus, Dan Contoh Kalimatnya Dalam Bahasa Inggris Gerund Pengertian, Fungsi, Penggunaan, Dan Contohnya Dalam Bahasa Inggris Simple Past Tense Pengertian, Fungsi, Rumus, Dan Contoh Kalimatnya Dalam Bahasa Inggris
story telling â Hampir semua orang pasti pernah bercerita di depan orang banyak, baik itu hanya lewat gambar, suaram atau kata-kata saja. Kegiatan bercerita ini pada umumnya sudah diajarkan ketika masih Sekolah Dasar SD yang pada saat itu, kita akan menceritakan diri kita sendiri, mulai dari nama, tanggal lahir, hingga hobi. Di satu sisi, kita akan bangga dengan cerita yang disampaikan, tetapi di sisi lainnya kita akan merasa deg-degan karena harus bercerita di depan orang banyak. Meskipun, merasakan deg-degan, tetapi ternyata bercerita di depan banyak orang melatih kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, bercerita di depan banyak orang terkadang digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran agar rasa percaya diri peserta didik meningkat. Bercerita tentang sebuah kisah ini bukan hanya sekadar menyampaikan cerita begitu saja, tetapi kita juga harus memikirkan sebuah cara agar pendengar atau penyimak bisa menikmati setiap jalan cerita yang disampaikan. Bahkan, seseorang ketika bercerita perlu memikirkan bagaimana supaya makna sebuah kisah dapat tersampaikan dengan baik. Dengan demikian, kegiatan bercerita ini tidak mudah untuk dilakukan karena membutuhkan sebuah cara khusus atau harus melakukan pelatihan dengan pelatih secara rutin. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, bercerita bukan hanya sekadar kegiatan saja, tetapi mulai berubah menjadi sebuah kemampuan yang harus dimiliki. Terlebih lagi, di dalam dunia kerja, kemampuan bercerita sangat penting terutama pada pekerjaan yang berkaitan langsung menawarkan barang atau sales. Seorang sales yang tidak atau belum memiliki kemampuan bercerita dengan baik akan kesulitan untuk menawarkan produk dari suatu perusahaan, sehingga akan memengaruhi penjualan produk yang perlahan-lahan menunjukkan penurunan. Apabila hal ini terus terjadi, maka suatu perusahaan akan sulit untuk berkembang dan seorang sales akan dianggap kurang produktif dalam bekerja. Maka dari itu, kemampuan bercerita perlu dimiliki oleh seseorang walaupun tidak digunakan di depan orang banyak. Dengan bercerita, seseorang akan mudah untuk menuangkan isi pikirannya, sehingga bisa menghasilkan sebuah kisah. Namun, bagi sebagian orang yang pandai bercerita terkadang menggunakan kisah-kisah dongeng yang sudah ada, seperti timun emas, si kancil dan buaya, dan masih banyak lagi. Sementara itu, di dalam dunia kerja, seseorang yang pandai bercerita akan mudah untuk memberikan informasi kepada client, customer, rekan kerja, dan kepada bawahan jika seorang manajer atau pimpinan perusahaan. Kemampuan bercerita ini sering dikenal oleh kebanyakan orang dengan istilah storytelling, supaya kamu mengetahui lebih dalam tentang apa itu storytelling, manfaat, hingga teknik apa saja yang ada dalam storytelling, maka kamu bisa membaca artikel ini, Grameds. Pengertian StorytellingFungsi StorytellingManfaat Storytelling1. Menumbuhkan Minat Baca2. Meningkatkan Kecerdasan3. Meningkatkan Kreativitas4. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa5. Dapat Menambahkan Penghasilan6. Memudahkan Seseorang Untuk Melakukan PresentasiStruktur StorytellingOrientation ComplicationResolutionTeknik Storytelling1. Start False2. Sparkline3. MonomythLangkah-Langkah Melakukan Storytelling1. Pilih dan Rangkai Cerita yang Kamu Suka2. Pahami Cerita yang Ingin Disampaikan3. Gerak Tubuh4. Suara5. Ekspresi Wajah6. Perhatikan Kontak Mata7. Gunakan Alat PeragaKesimpulan Pengertian Storytelling Hampir semua orang sangat suka ketika mendengarkan cerita apalagi cerita yang disampaikan sangat menarik, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya umur atau mulai tumbuh dewasa, cerita yang disampaikan bisa berasal dari novel, komik, cerpen, hingga film dan bisa membuat pembaca atau penonton merasa terhibur. Bahkan bercerita, sering sekali digunakan pada bidang bisnis, yang di mana sering dijadikan sebagai suatu alat untuk mempromosikan sebuah produk. Produk harus yang diceritakan harus bisa membuat pembeli tertarik untuk membeli produk tersebut. Sementara itu, di dunia pendidikan cerita sering dijadikan sebagai metode pembelajaran agar peserta didik mudah memahami materi yang diberikan. Bercerita lebih sering dikenal dengan sebutan kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu storytelling. Lalu, apa itu storytelling? Hal yang pertama kali dibahas adalah storytelling itu terdiri dari kata, yaitu story yang memiliki arti cerita atau kisah dan telling yang berarti penceritaan. Jadi, storytelling adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk menyampaikan sebuah cerita. Sementara itu, seseorang yang menjalani kegiatan storytelling disebut dengan istilah storyteller yang dalam bahasa Indonesia berarti pencerita atau pendongeng. Oleh sebab itu, seorang pendongen pasti memiliki kemampuan storytelling yang sangat baik. Sebelum memasuki zaman modern ini, storytelling sering menyampaikan cerita dengan menggunakan lisan saja. Dengan kata lain, storyteller belum menggunakan berbagai macam media atau alat ketika menyampaikan sebuah cerita kepada orang banyak. Setelah perkembangan zaman terus berkembang serta bercerita atau storytelling juga mengalami kemajuan, maka storytelling tidak hanya menggunakan lisan saja, tetapi sudah menggunakan alat atau media, sehingga seseorang bisa mengetahui sebuah cerita dengan membaca. Pada umumnya, storytelling yang menggunakan media atau alat ini sudah sering kita lihat saat ini atau mungkin kamu juga sudah memilikinya. Novel merupakan salah satu media untuk seseorang melakukan storytelling dan membiarkan pembaca untuk menentukan maknanya. Media untuk bercerita bukan hanya ada pada novel saja, tetapi bisa juga pada gambar yang di mana adanya gambar tersebut untuk menyampaikan sebuah cerita. Bahkan, storytelling bisa juga disampaikan oleh perancang busana melalui media busana. Seperti asal katanya yang berasal dari bahasa Inggris, maka storytelling sangat pas untuk dijadikan metode pembelajaran terutama pelajaran bahasa Inggris. Seorang guru bisa memberikan menyuruh peserta didik untuk melakukan kegiatan storytelling di depan kelas dan teman-temannya akan mendengarkan cerita yang disampaikan. Tak sedikit juga yang melakukan mengajar peserta didik untuk melakukan storytelling melalui dialog yang sudah dibuat. Sementara itu, bagi seseorang yang ingin mengembangkan kemampuan storytelling untuk mendukung perjalanan karir bisa dilakukan secara otodidak dan bisa juga mengikuti berbagai macam pelatihan. Pelatihan storytelling sudah bisa ditemukan di mesin pencari atau di berbagai macam media sosial. Fungsi Storytelling Supaya lebih mudah untuk mendalami storytelling, maka pembahasan selanjutnya adalah fungsi storytelling. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa fungsi dari storytelling. 1. Storytelling berfungsi untuk meningkatkan rasa senang seseorang, baik itu melalui storytelling melalui lisan atau melalui media. Dengan meningkatkan rasa senang, maka rasa seseorang akan lupa dengan rasa sedihnya 2. Storytelling berfungsi untuk menambah kosa kata, frasa, hingga pandai merangkai kalimat yang enak untuk didengar dan dibaca. 3. Storytelling berfungsi untuk menambahkan wawasan seseorang. Ketika mendengarkan atau membaca storytelling pasti akan ada wawasan baru yang didapat, sehingga menghadirkan sudut pandang baru juga dalam menilai suatu masalah. 4. Storytelling berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi. Hal ini dikarenakan pembaca atau pendengar pasti akan fokus terhadap cerita yang sedang dibawakan secara lisan atau tertulis. 5. Storytelling berfungsi untuk memperoleh nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat Storytelling Storytelling bukan hanya bermanfaat untuk metode pembelajaran dan mempromosikan suatu produk saja, tetapi memiliki beberapa manfaat lainnya, yaitu 1. Menumbuhkan Minat Baca Seseorang yang menjadi pembawa storytelling pasti akan berusaha mencari berbagai macam referensi dengan membaca banyak buku agar cerita yang disampaikan bisa diterima oleh para audience. Selain itu, bagi para audience akan tertarik untuk mendengarkan cerita dan membaca buku. 2. Meningkatkan Kecerdasan Storytelling dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan karena ketika melakukan storytelling. Seseorang akan berusaha berusaha memahami cerita yang akan disampaikan, sehingga secara tidak langsung akan mengasah otak untuk berpikir. 3. Meningkatkan Kreativitas Ketika membuat storytelling pasti membutuhkan ide dan konsep agar cerita yang disampaikan dapat menghibur para audience. Dari ide dan konsep itulah, kreativitas seseorang akan meningkat, sehingga menciptakan berbagai macam cara agar audience tidak merasa bosan. 4. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Storytelling yang berupa jalan cerita ini memiliki banyak sekali kosa kata, sehingga kemampuan berbahasa seorang pendongeng akan meningkat. Semakin banyak bahasa yang bisa digunakan akan menambah keseruan jalan cerita yang dibawakan. 5. Dapat Menambahkan Penghasilan Manfaat berikutnya yang dapat dirasakan ketika menjadi seorang storyteller adalah bisa menambahkan penghasilan, sehingga tak sedikit orang yang menjadikan storytelling sebagai profesi. Dengan menjadikan storytelling sebagai profesi, maka tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga bisa menghibur. 6. Memudahkan Seseorang Untuk Melakukan Presentasi Seperti yang kita tahu bahwa ketika melakukan storytelling, maka akan berhadapan banyak orang. Oleh karena itu, manfaat berikutnya dari storytelling adalah bisa meningkatkan rasa percaya diri, sehingga menghilangkan rasa tegang dan memudahkan seseorang untuk melakukan presentasi di depan banyak orang. Struktur Storytelling Dalam melakukan storytelling pastinya ingin memberikan yang terbaik agar pembaca atau pendengar terkesan dengan cerita yang disampaikan. Oleh karena itu, supaya storytelling yang disampaikan bisa terkesan, maka sebaiknya dibuat menggunakan struktur storytelling yang terdiri dari orientation, complication, dan resolution. Orientation Struktur pertama ini dinamakan orientation yang di mana storyteller akan memberikan informasi yang berasal dari pertanyaan agar pembaca atau pendengar penasaran dengan storytelling seperti apa yang akan dihadirkan. Pada struktur ini, akan dijelaskan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita beserta karakternya. Selain itu, ketika masuk pada struktur ini, akan dijelaskan juga kapan suatu peristiwa terjadi hingga di mana peristiwa itu terjadi. Dengan kata lain pada struktur orientation bisa dibilang sebagai tahap pengenalan. Complication Struktur kedua dari storytelling adalah complication. Pada struktur ini, seorang tokoh atau beberapa tokoh mulai menghadapi berbagai macam konflik yang membuat pembaca atau pendengar seolah-olah merasakan konflik tersebut. Pada umumnya, struktur complication akan berisi tentang adanya gesekan antara tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Dari gesekan-gesekan yang terjadi itulah, maka hadir sebuah konflik dalam cerita. Konflik ini berbagai macam jenisnya, tetapi berdasarkan teori yang ada, konflik dibagi menjadi tiga jenis, yaitu natural conflict, psychological conflict, dan social conflict. Resolution Struktur ketiga dari storytelling adalah resolution, struktur ini terletak pada bagian akhir cerita. Setiap akhir cerita pasti berisi tentang penyelesaian dari konflik-konflik yang terjadi. Setiap tokoh yang ada di dalam cerita akan menemukan sebuah penyelesaian. Dengan kata lain, konflik para tokoh diredakan, sehingga memunculkan akhir cerita yang menyenangkan atau akhir cerita yang menyedihkan. Akhir cerita yang menyenangkan sering disebut dengan istilah happy ending story dan akhir cerita menyedihkan sering disebut dengan istilah sad ending story. Setelah mengetahui struktur storytelling, sebaiknya ketika membuat suatu cerita menggunakan struktur ini karena akan memudahkan storyteller untuk membuat cerita. Selain itu, struktur storytelling bisa membangun suasana cerita melalui berbagai macam tokoh, peristiwa, konflik, dan penyelesaian konflik yang ada di dalam cerita. Jadi, segera coba menulis sebuah cerita sekarang! Teknik Storytelling Meskipun sangat sulit untuk menjadi seseorang yang pandai bercerita di depan banyak orang, tetapi bagi orang awam ternyata bisa melakukannya seperti profesional selama melakukannya sesuai teknik dan berlatih bercerita dengan sungguh-sungguh. 1. Start False Start false adalah teknik storytelling yang berawal dari adanya kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu. Kesalahan yang pernah dialaminya, kemudian memunculkan sebuah solusi, sehingga kesalahan di masa lalu tidak terulang kembali. 2. Sparkline Sparkline adalah teknik storytelling yang berisi tentang suatu perbedaan yang terjadi pada peristiwa yang ada di lapangan dengan keinginan dan di dalam cerita juga terdapat cara-cara supaya bisa mewujudkan keinginan tersebut. 3. Monomyth Monomyth adalah teknik storytelling yang di mana pendongeng akan menceritakan tentang perjuangan dari seorang pahlawan yang pergi dari kampung halaman agar sampai pada hal yang ingin dituju. Langkah-Langkah Melakukan Storytelling Setelah mengetahui banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan ketika melakukan storytelling, maka kita akan membahas beberapa cara untuk melakukan storytelling di depan orang banyak. berikut ini langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika melakukan storytelling. 1. Pilih dan Rangkai Cerita yang Kamu Suka Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa storytelling terdiri dari cerita-cerita yang didalamnya terdapat tokoh-tokoh, konflik, peristiwa, dan penyelesaian konflik. Oleh karena itu, langkah pertama untuk melakukan storytelling adalah memilih sekaligus merangkai cerita yang ingin disampaikan. 2. Pahami Cerita yang Ingin Disampaikan Setelah memilih dan merangkai cerita, maka langkah selanjutnya adalah pahami cerita yang ingin disampaikan. Seorang storyteller harus mampu memahami cerita yang ingin disampaikan agar ketika menyampaikannya kepada audiens setiap tokoh, alur cerita, peristiwa, hingga pesan moral dapat didengarkan dan diterima dengan baik oleh para audiens. 3. Gerak Tubuh Ketika melakukan storytelling, sebaiknya diikuti dengan gerak tubuh yang sesuai dengan jalannya cerita. Hal ini perlu dilakukan oleh storyteller agar cerita yang dibawakan terlihat lebih menarik dan lebih asyik. 4. Suara Pencerita atau pendongeng yang umumnya menggunakan lisan ini harus memiliki suara yang jelas. Dalam hal ini, suara yang dimaksud adalah intonasi tinggi rendahnya nada bicara karena intonasi akan menentukan makna dari jalan cerita yang akan disampaikan. Selain itu, ketika menjadi pendongeng, sebaiknya membuat suara yang mirip dengan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. 5. Ekspresi Wajah Pendongeng pasti akan menggunakan ekspresi wajah ketika membawakan sebuah cerita. Ekspresi wajah ini akan memengaruhi karakter yang sedang dimainkan, seperti wajah marah, wajah sedih, atau wajah bahagia. Bahkan, ekspresi wajah bisa membangun suasana cerita itu sendiri. 6. Perhatikan Kontak Mata Sesekali perhatikan kontak mata dengan para audience. Dengan adanya interaksi dengan audience, maka secara langsung pendongeng akan mengetahui apakah audience sedang memperhatikan alur cerita yang sedang dibawakan atau tidak. 7. Gunakan Alat Peraga Pada umumnya, ketika melakukan storytelling hanya menggunakan lisan, tetapi saat ini, beberapa pendongeng mulai menggunakan alat peraga ketika melakukan storytelling. Alat peraga yang biasa digunakan, seperti boneka-boneka kecil yang sesuai dengan jalannya cerita. Kesimpulan Itulah beberapa hal tentang storytelling yang perlu kamu ketahui. Dengan mengetahui sedikit hal tentang storytelling, maka diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dan bisa membuat pembaca untuk tertarik menjadi seorang storyteller. Terlebih lagi, saat ini, storytelling bukan hanya sekadar membawakan atau menyampaikan cerita saja, tetapi sudah bisa diterapkan pada dunia pendidikan yang dijadikan sebagai metode pembelajaran, hingga diterapkan pada dunia kerja atau bisnis untuk mempromosikan suatu produk. Sumber Dari berbagai macam sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
lomba story telling adalah